PENGAWASAN BAYI BARU LAHIR
Di postingan kali ini saya
akan membahas mengenai apa saja hal yang perlu diperhatikan setelah bayi lahir.
Saya akan mengulas beberapa bagian besar yang wajib di waspadai pada bayi baru
lahir. Sebenarnya kita wajib menilai dari kepala hingga kaki namun karena
terlalu panjang, mungkin akan saya bagi dalam beberapa postingan. Di bawah ini
hanya garis besar masalah utama pada newborn.
CAPUT SUCCEDANEUM
Sumber : www.netterimages.com
Caput Succedaneum adalah benjolan lunak yang timbul dikepala akibat dari trauma tumpul
pada bayi, bisa karena ibu mengejan sebelum waktu pembukaan lengkap sehingga
kepala bayi berbenturan dengan tulang panggul atau karena tindakan medis
seperti penggunaan vacuum (penyedot) saat persalinan bayi. Kondisi ini tidak
berbahaya, karena kepala bayi akan kembali ke posisi normal akibat adanya
molage (pergerakan tulang tengkorak). Wajib bagi ibu dengan kondisi bayi yang
demikian JANGAN TERLALU SERING MENGGENDONG, MEMBOPONG ATAU MEMINDAHKAN BAYI. Karena pengaruh
gravitasi bisa membuat kepala bayi bertambah besar. Cukup tengokkan wajah bayi
ke kiri dan kanan.
REFLEK HISAP BAYI
reflek
hisap bayi sangat berpengaruh pada pengeluaran air susu ibu sebagaimana kita
tahu bahwa asi dirangsang keluar oleh oksitosin akibat pergerakan mulut bayi
saat mengenyot. Lalu bagaimana cara menilainya?
Ada 2
cara untuk menilai
1. rasakan
hisapannya saat bayi menyusu, lihat pergerakan bibir bayi yang membuka dan
menutup dan ibu bisa merasakan kuat tidaknya hisapan bayi.
2. Cek
dengan jari kelingking ibu. Pastikan ibu cuci tangan terlebih dahulu, masukan
kelingking ke mulut bayi hingga menyentuh langit-langit dan nilai apakah bayi
menghisap dengan kuat atau lemah
KUNING PADA BAYI
Ini
adalah kasus tersering yang terjadi pada bayi dan membuat ibu panik.
Sesungguhnya warna kuning pada bayi adalah hal yang normal hingga usia bayi 14
hari (2 minggu). Hal ini terjadi karena bayi memiliki enzyme hati yang belum
sempurna sehingga pengolahan dari sel darah merah belum optimal dan terjadi
penumpukan bilirubin. Warna kuning pada bayi akan tampak pertama kali dari
wajah bayi, turun ke badan (area dada dan perut) lalu berlanjut ke ekstremitas
(keempat anggota gerak).
Lalu kapan sih kuning itu berbahaya?
1. Lihat
seberapa luas lokasinya
Semakin luas lokasi kuningnya maka semakin
tinggi angka bilirubin yang terkandung ditubuh bayi. Lihat gambar dibawah ini
2. Adakah
gejala penyerta
Pastika adanya perubahan pada bayi seperti bayi mudah
mengantuk, malas bergerak, malas minum susu dan yang paling ekstrim, bayi
mengalami kejang
Gimana sih
cara melihatnya:
- Buka baju bayi hingga bayi dalam kondisi telanjang
- Bandingkan warna wajah dengan badan (dada dan perut). Seharusnya warna wajah dan badan sama yaitu kemerahan.
a. Bila
wajah bayi lebih tampak kuning dari badan maka bayi di kondisi Kramer I
b. Jika
kuning meluas dari wajah hingga ke dada maka bayi di kondisi Kramer II
c. Jika
kuning meluas dari wajah hingga ke perut maka bayi di kondisi Kramer III
d. Jika
kuning meluas dari wajah hingga ke lengan dan paha maka bayi di kondisi Kramer
IV
e. Jika
kuning meluas dari wajah hingga ke seluruh tubuh maka bayi di kondisi Kramer V
Sumber : www.riyawan.com |
- Bisa dilihat pula dengan menekan kulit bayi. Tekan kulit bayi dengan ibu jari selama 3 detik, lalu angkat ibu jari, apakah bekas tekanan tersebut berubah warna menjadi kuning.
Lalu kapan harus ke dokter dan
fototerapi :
1. Kuning
meluas hingga ke ekstremitas
2. Bayi
memiliki gejala penyerta seperti diatas
3. Bayi
kejang
http://www.medwow.com/articles/wp-content/uploads/2012/02/Baby_Under_Phototherapy_2760129512.jpg" height="212" src="http://www.medwow.com/articles/wp-content/uploads/2012/02/Baby_Under_Phototherapy_2760129512.jpg |
Terapi utama pada bayi kuning adalah ASI ASI DAN ASI. Fototerapi dilakukan bila kadar bilirubin total dalam darah bayi lebih dari 15 (bisa berubah sesuai dengan analisa dokter). Fototerapi biasanya dilakukan selama 2x24 jam (bisa kurang atau lebih sesuai kebutuhan). Namun ingat! jangan bergantung pada fototerapi karena berdasar pengalaman, bayi yang pernah di fototerapi sekalipun bisa kuning berulang bila ASI tidak memadai. Maka bagi ibu jadilah PEJUANG ASI.
Bagaimana dengan nasehat untuk berjemur dibawah sinar matahari pagi? Belum ada penelitian yang membuktikan adanya pengaruh sinar matahari dengan penurunan kadar bilirubin. Namun jika tidak ada kerugian, silakan dilaksanakan, tapi perhatikan jangan sampai bayi kedinginan.
BUANG AIR BESAR
Bayi
harus mengeluarkan mekonium (tinja berwarna hijau pekat) selama 1x24 jam sebagai
tanda pencernaannya sudah mulai aktif. Jika selama 24 jam belum keluar mekonium
konsulkan ke dokter apalagi jika bayi tidak keluar mekonium malah mengeluarkan
tinja berbentuk bulat seperti tahi kambing (tanda adanya hircsprung disease).
Setelah
mekonium keluar, bayi akan mengeluarkan tinja kuning pekat dan berbitik putih
(pada bayi ASI) dengan frekuensi 10-15 x dalam sehari.
BUANG AIR KECIL
Jangan
takut ketika bayi perempuan mengeluarkan bercak darah kemerahan seperti lendir
saat memulai menstruasi karena hal itu wajar bagi bayi perempuan sebagai tanda hormon
estrogennya bekerja.
Buang
air kecil pada bayi bisa belasan kali dan itu pertanda bahwa kebutuhan ASI pada
bayi anda tercukupi.
Sebenernya ada banyak
sekali kasus menarik pada newborn yang bisa kita pelajari dan akan kita
pelajari bersama dipostingan selanjutnya ya! Bye!
Komentar
Posting Komentar